Sabtu, 01 Desember 2012

Teman-teman, sungguh indah kita melihat ibu selalu tersenyum bahagia, dan mengatakan “inilah anak ibu, yang dapat membahagiakan ibu”. Lalu kita pun menjadi anak berbakti kepada orang tua. Saudaraku, betapa indahnya, ketika surga dibukakan untuk kita berkat kita selalu diridoi ibu. Betapa indahnya ibu selalu memanjatkan doanya kepada Allah, agar kita senantiasa lurus jalannya, dan kita pun menjadi sukses.

Sadarilah, berapa banyak kita menciptakan linangan air mata mereka pada kita, berapa banyak isak tangis mereka ketika gemar mengucapkan “Ah” dan mendongkol atas nasihatnya. Sadarilah, ibulah menjadi pintu bagi kehidupan kita, menjadi penghubung antara dunia dan alam janin yang serba sempit.

Sadarilah kita terlalu kejam pada mereka, memaksa mereka berjuang demi diri kita, padahal kita bukanlah siapa-siapa. Sadarilah kesombongan kita dihadapannya, padahal dulu kita tanpa malu menetek air susunya dan minta disuapkan. Sadarlah atas keangkuhan kita, padahal baju, tangan, dan tubuhnya menjadi tempat membuang kotoran kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar